Implementasi pengajaran berbasis multimedia, harus didukung oleh berbagai faktor
(Prata dan Lopes, 2005 : 38), yang akan menjadikan content multimedia yang telah
dikembangkan akan dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta pengajaran. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada saat akan mengimplementasikan teknologi ini dalam
pengajaran antara lain :
a. Cara belajar audiens
b. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target.
c. Karakteristik spesifik dari setiap komponen multimnedia yang digunakan.
d. Kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap komponen (video, audio, animasi, grafis dan
lain-lain)
e. Karakteristik spesifik yang tidak bisa dipisahkan dari tiap-tiap materi yang disajikan
(perlakuan yang berbeda antar mata kuliah).
f. Kebutuhan untuk mengakomodasiberbagai model (styles) yang berbeda dalam belajar.
g. Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
h. Kebutuhan akan tersedianya suatu virtual environment (lingkungan belajar virtual)
seperti web-based application yang menunjang.
i. Proses belajar adalah suatu sautu kontinuitas utuh, bukan sporadik dan kejadian
terpisah-pisah (disconnected events).
Untuk merealisasikan berbagai faktor tersebut, maka perlu dilakukan pada saat
perancangan sistem pengajaran berbasis multimedia, beberapa tahapan analisis, terutama
adalah analisis terhadap Front-end analysis yang menurut Owens dan Lee (2004) adalah
sebagai berikut : 1) Audience analysis, 2) Technology analysi, 3) Situasion analysis, 4)
Task analysis, 5) Critical insident analysis, 6) Objective analysis, 7) Issue analysis, 8)
Media analysis, 9) Extand data analysis, 10) Cost analysis
Lee, William, W. dan Owens, Diana, L. (2004), mengungkapkan beberapa tahapan
dalam merancang sebuah struktur isi dari suatu sistem pembelajaran berbasis multimedia
interaktif:
1. Jabarkan content ke dalam unit-unit materi, pengelompokan ini diketegorikan ke
dalam enam jenis infromasi :
a. Konsep (ide atau definisi)
b. Proses (sistem atau ide yang terkait)
c. Prosedur (langkah-langkah dalam suatu proses)
d. Prisip (bimbingan, misi atau nilai-nilai)
e. Fakta (bagian tunggal dari informasi)
f. Sistem (entitas fisik dengan komponen operasional)
2. Petakan informasi, dalam memetakan informasi ini, juga dilakukan dalam beberapa
tahapan :
a. Buat outline pelajaran atau peta konsep
b. Rancanglah bagan alir (flowcahart) dari materi, flowchart ini dapat
dikembangkan dalam dua model, yaitu :
1) High Level Course Flowchart, flowchart ini, akan menggambarkan aliran
proses pengaksesan materi ajar yang dapat dilakukan dalam suatu media
berbasis multimedia.
2) Detailed Lesson Flowchart, dalam flowchart ini, dijelaskan detail arsitektur
sistem untuk setiap materi pelajaran yang akan dikembangkan.
Langkah yang digambarkan Newby di atas, kemudian dikembangkan oleh Tropin
(2000), dalam bentuk proses perancangan multimedia, sebagaimana terlihat pada Tabel 1
berikut :
1. Analisis.
Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses
berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk
dikembangkan dengan teknologi multimedia. Teknologi multimedia ini akan
memberikan dampak bagi kurikulum. Oleh karena itu seorang instructional designer
harus melakukan diagnosa pada bagian dari isi kurikulum yang sebaiknya disentuh
oleh multimedia, tujuan pembelajaran apa yang akan dicapai dan bagaimana
perbandingannya dengan format tradisional.
2. Pemilihan Teknologi
Pada tahapan ini, ditentukan teknologi apa yang akan digunakan untuk merelasasikan
analisis kurikulum yang telah dilakukan. Karena pada dasarnya terdapat lebih dari
lusinan authoring systems untuk pengembangan multimedia. Pemilihan produk ini,
khusunya dilakukan untuk menentukan :
a. Antarmuka pengguna (the user interface)
b. Kapbilitas system (system capabilities)
c. Bagaimana pengguna (learners) menggunakan dan belajar melakukan
navigasi system
d. Bagaimana elemen-elemen program dan interaktivitas umum
diintegrasikan, dengan link-link yang baik.
e. Aturan-atruran fasilitator, latihan, dukungan teknis dan adminitratornya
f. Penggunaan grafik
g. Penggunaan audio dan video
Disamping itu, pemilihan teknologi hardware dan software akan menentukan stratetgi
belajar apa yang bisa dan tidak bisa digunakan. Oleh karena itu seorang instructional
designer harus menetukan semuanya itu berdasarkan isi dan target audien yang akan
menggunakannya.
3. Strategi Pengembangan dan proses.
Berbagai tahapan pengembangan dan uji akhir terhadap audiens merupakan kebutuhan
utama dalam pengembangan multimedia. Stretegi ini tidak hanya berhubungan dengan
bagian teknologi mana yang akan diuji, tetapi juga berhubungan dengan bagian
perancangan yang akan diuji sebelum pengembangan utuh dilakukan.
4. Design/build/test.
Pada bagian ini, merupakan bagian proses yang sebagain besarnya dilakukan di
laboratoriumm. Dalam proses ini project leader harus mengetahui bagaimana
hubungan kontribusi masing-masing anggota dalam memproduksi suatu program jadi.
Umumnya instructional designer merupakan suatu tim, yang menjamin integritas isi
media dan keteraksesan program oleh pengguna (learner).
Penutup
1. Pegembangan model pengajaran berbasis teknologi informasi, diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan belajar siswa/ mahasiswa, secara mandiri.
2. Pengembangan pengajaran berbasis multimedia memerlukan suatu strategi yang
disesuaikann dengan beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan, antara lain,
mata kuliah yang akan dikembangkan, audien/ mahasiswa, dan model interaktif yang
akan digunakan.
3. Dalam mengembangkan suatu interactive multimedia instructional, harus dapat
memenuhi kriteria-kriteria untuk dapat dikatakan sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks jika dibandingkan
dengan model tradisional. Karena misi pembelajaran harus tetap menjadi focus utama
pengembangan , selain pemilihan teknologi dan tujuan pengembangan lainnya.
5. Staretgi yang baik akan melibatkan instructional designer pada setiap tahap
pengembangan mulai dari merepresentasikan isi, penggguna akhir dan tujuan
pembelajaran.
http://ilmukomputer.org
Popular Posts
-
Draco Malfoy adalah karakter fiksi dan utama antagonis dalam JK Rowling 's Harry Potter seri. Dia adalah seorang Slytherin mahasiswa di ...
-
zhura Anyyong Haseo malem2 Lagi belum ada yang dikerjakan better im sharing with You All, Sabtu kemaren gue UM Sturktur & Organisasi...
-
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau...
-
Albus Percival Dumbledore Wulfric Brian adalah tokoh fiksi, yang utama protagonis dalam JK Rowling 's Harry Potter seri. Bagi kebanyakan...
-
Keistimewaan Iklim di Korea bersifat iklim benua dan juga iklim samudra. Perubahan 4 jenis musim sangat jelas, hingga p...
-
Hermione Jean Granger (diucapkan / hərmaɪ.əni dʒi ɡreɪndʒər ː n / ) adalah karakter fiksi dan salah satu dari tiga protagonis (dua lainnya a...
-
zhura Hallo chingu zhura lagi demam suju nih padahal konsernya udah selesai, tapi panasnya sekarang emang aneh sih, gax tau kenapa awalny...
-
Selama enam novel sebelumnya dalam seri Harry Potter , tokoh utama, Harry Potter , telah berjuang dengan kesulitan yang melekat pada remaja ...
-
zhura KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan...
-
zhura Pengertian J2ME Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perang...