BLACKBERRY Addict

Siapa sih yang tidak kenal Blackberry, sarana telekomunikasi besutan RIM ini mencuri perhatian ditengah dominasi piranti berbasis windows mobile maupun symbian, tak tanggung2 semua aplikasi lengkap dihadirkan disini tanpa mengenyampingkan fungsi enterprise yang jadi andalan Blackberry.

Tak hanya para eksekutif dan pegawai swasta, pegawai pemerintahan termasuk instansi Polri pun cukup akrab dengan alat komunikasi ini. Wabah Blackberry ini tidak hanya sekedar “hangat-hangat tai ayam” orang bilang, tapi benar2 melekat dan memegang peranan penting dalamkomunikasi kerja.

Hal utama yang jadi kelebihan Blackberry adalah kemampuannya untuk push e-mail, e-mail masuk ke handphone kita otomatis seperti sms tanpa harus connect dulu dengan internet baik gprs maupun wifi. Dan yang jelas kemampuannya untuk browsing dimanapun kita berada ( yang dimiliki juga oleh2 rata2 handphone keluaran terbaru ). Satu hal lagi handphone Blackberry punya fasilitas messenger baik BB messenger ataupun melalui YM yang selalu terhubung dengan internet. Sehingga kalau mau menggunakan fasilitas chating, tinggal masukkan id anda dan login.

E-mail sekarang bukan menjadi barang aneh lagi, metode pelaporan manual menggunakan kertas memiliki banyak kelemahan seperti boros kertas, memakan waktu banyak, dan banyak kelemahan lainnya. Metode pelaporan ataupun distribusi perintah via e-mail benar2 menjadi solusi. Kantor mana sih sekarang yang tidak terhubung dengan internet ? ( khususnya kantor 2 swasta, untuk kantor pemerintahan beberapa sudah online ). Hampir dimana2 kita kita dapat dengan mudah mencari akses internet. Apalagi dengan adanya handphone2 seperti Blackberry ini yang membuat kita selalu melekat dengan internet, sehingga dapat menerima e-mail dimanapun kita berada.

Tanpa disadari Blackbery bisa menimbulkan semacam kecanduan (“BB addict”) . Kita seolah-olah tidak bisa lepas dari perangkat ini, kemanapun pergi terasa tidak nyaman kalau tidak membawa gadget ini. Jika tidak selektif menggunakannya akan banyak membawa pengaruh buruk. Kita bisa menjadi orang yang apatis pada lingkungan terlalu sibuk dengan BB, tidak memperhatikan lawan bicara orang, membuat orang jadi kesal berbicara dengan kita karena sibuk chating dengan BB.

Hakekat tekhnologi adalah untuk memudahkan kerja manusia, bukan malah membuat kita semakin susah. Demikian juga dengan handphone Blackberry, fungsinya adalah penunjang kerja, bukan malah membuat masalah2 baru.

Contoh :

- Kalau belum punya cukup uang jangan paksakan buat beli Blackberry walaupun sangat ingin memilikinya, karena nanti pasti dicari2 tukang kredit ataupun menambah tagihan2 di kartu kredit, sehingga jadi tidak nyaman menggunakan fasilitas Blackberrynya. Solusinya kalau mau juga mending nabung dulu sampai uangnya cukup baru beli (skala prioritas)

- Kalau sudah punya Blackberry jangan sampai tugas pokok sehari2 terbengkalai karena sibuk mengotakngatik BB. Kerjaan menumpuk, surat2 banyak yang belum dikerjakan karena sibuk chating seharian. Solusinya jangan aktifkan fasilitas messenger selama jam kerja. cukup manfaatkan fasilitas e-mail saja.