Rokok bikin bodoh, masih merokok? Pikirkan baik-baik


Pantes aja kalo banyak perokok yang nggak juga memutuskan untuk berhenti merokok. Padahal himbauan halus tentang bahaya rokok (yang jelas-jelas menakutkan) selalu ada di tiap bentuk promosi rokok dan bahkan di bungkus rokok itu sendiri.

Belum lagi perda tentang larangan merokok yang mempersempit ruang gerak para perokok untuk merokok di tempat umum. Ternyata, penelitian membuktikan kalau rokok menyebabkan kemunduran daya ingat dan daya pikir. Pantas saja kalau para perokok terkesan acuh tak acuh terhadap semua himbauan stop merokok. Setelah mereka melihat himbauan, mereka takut, lalu mereka lupa, dan akhirnya merokok lagi.

Rokok memang mempengaruhi performa otak. Salah satu kemungkinannya adalah semakin lama sel-sel otak kita semakin rentan terhadap ribuan komponen kimia yang bersifat racun dan oksidatif dalam asap rokok yang dikenal sebagai radikal bebas. Bahaya merokok sudah lama diungkapkan ada hubungannya dengan radikal bebas. Radikal bebas dibuat secara normal di dalam proses metabolisme tubuh, dan juga bisa berasal dari luar tubuh seperti sinar ultraviolet, sinar X dan radiasi lainnya, panas, merokok, alkohol, dan sejumlah polutan. Sementara kita tidak bisa menghentikan tubuh dalam memproduksi radikal bebas, kita bisa mencegah tubuh kita kemasukan radikal bebas dari luar. Dengan kata lain, hentikan merokok atau menjadi perokok pasif yaitu dengan tidak menghisap asap rokok orang lain.

Jadi gimana nih ? Mau terus ngerokok, mencoba ngurangin rokok, atau mau bergabung dengan 24 juta pria di dunia yang telah berhenti merokok?

http://qusuth.wordpress.com