CARA TEPAT MENGATASI KERACUNAN

CARA TEPAT MENGATASI KERACUNAN

Ketika anak keracunan makanan, jangan panic. Kalau anda panic, kondisi ini malah bisa memburuk. Agar tidak salah bertindak, teliti dulu kondisi si kecil.

Apa saja gejalanya ?
Kram perut , Demam , Muntah-muntah
Sering BAB yang bercampur darah, nanah atau lendir
Merasa lemas dan menggigil , Kehilangan nafsu makan

Catatan , muntah-muntah dan buang air besar jadi jadi masalah serius pada bayi atau balita.,karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Berapa Lama Gejala Akan Alami?
Gejala keracunan makanan dapat terlihat sekitar 4-24 jam setelah si kecil terkontaminasi makanan yang beracun. Gejala ini bisa berlangsung sekitar 3-4 hari. Tapi bisa jadi lebih lama lagi, jika anak yang keracunan tak sengaja masih mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Catatan : Gejala akan lebih cepat terlihat pada anak kecil, karena tubuhnya lebih rentan. Misalnya, hanya 2 jam setelah ia mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Tindakan Pertama Yang Harus Dilakukan
Jika ia muntah-muntah dan sering BAB, perika suhu tubuhnya. Siapa tahu ia juga ia demam, periksa juga tinjanya. Apakah ada lendir atau darah ? Baringkan si kecil dan jangan beri makanan yang harus dikunyah dulu. Sebagai gantinya, berikan oralit sedikit demi sedikit. Jika anda tidak punya oralit, beri saja air yang dicampur dengan garam dan gula. Coba telusuri lagi apa yang menyebabkan anak keracunan.

Kapan ke Dokter ?
Jika ia muntah dan diare terus , sementara asupan cairan tidak bisa maksimal
Jika ia masih bisa dan mau minum, tetapi kondisinya tidak membaik dalam jangka waktu 12 jam, ia masih saja diare dan demam

Catatan : Jika dokter anda tidak bisa segera menanganinya, cepat bawa si kecil ke UGD rumah sakit terdekat. Bisa jadi, ia perlu diinfus.

Mencegah Keracunan
Biasakan anak memperhatikan kebersihan tangannya. Ia juga harus selalu mencuci bersih tangannya sehabis BAB.
Jika anda yang mengurus kotoran si kecil anda juga harus selalu mencuci tangan sampai bersih sehabis membersihkan tinjanya atau mengganti popoknya.
Simpan makanan matang di kulkas. Kalaupun mau dihangatkan , pastikan panasnya merata. Karena, salmonella (yang jadi biang keladi keracunan makanan) biasanya senang dan tumbuh subur di makanan yang hangat. Tapi, bakteri ini akan mati pada temperature tinggi.
Masaklah makanan sampai benar-benar matang. Artinya, matangnya harus merata ke dalam bahan makanan

v Kiat Seputar Memilih Makanan
Ketika membeli makanan dalam kemasan , perhatikan kaleng dan tutupnya. Apakah masih mulus ataukah sudah terbuka ? Apakah kalengnya agak menggelembung atau tidak? Jangan sekali-kali memilih makanan yang kemasannya cacat atau kalengnya menggelembung. Bisa jadi, makanan tersebut sudah terkontaminasi bakteri.
Belilah daging dan makanan hasil laut di tempat yang dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya.
Jangan berikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun. Dikhawatirkan madu mengandung bakteri Clostridium botullinum yang dapat menyebabkan si kecil keracunan

v Menyiasati Alergi Si Kecil
Daya tahan tubuh si kecil yang masih lemah membuatnya mudah alergi. Kenali gejalanya, sehingga anda pun tepat mengatasinya. Alergi adalah reaksi hipersensitivitas dari tubuh terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing atau berbahaya.

Beberapa jenis alergi si kecil bisa saja cukup mudah dikenali gejalanya, Tapi, ada pula jenis alergi yang tersembunyi gejalanya atau mirip gejala penyakit tertentu. Agar tidak salah bertindak , kenali dulu gejalanya.
Timbul bentol-bentol pada kulit atau kulit terasa gatal
Mata merah dan berair
Diare
Si kecil sering menggaruk, mengusap atau memegang hidung. Bersin-bersin disertai rasa gatal pada hidung, mata berair atau berkali-kali menghembuskan udara dari hidung seolah-olah berusaha mengeluarkan sesuatu.
Pilek yang kambuh berulang kali dan biasanya berlangsung antara 1-2 minggu atau pilek kambuh secara teratur pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya. Seringkali disertai hidung berair dan bersin-bersin.
Tenggorokan dan mulut terasa gatal seperti ada kotoran yang menempel didalamnya. Gatal ini kerap disertai pilek, padahal si kecil tidak flu.
Sesak napas.

Berikut beberapa jenis alergi plus trik mengatasinya
Alergi pada saluran pernapasan
Reaksinya berupa asma dan pilek
a. Bersihkan rumah secara teratur agar debu tidak menumpuk , serta upayakan agar lingkungan rumah bebas dari kutu debu, tungau dan bulu binatang
b. Hindarkan si kecil berkontak dengan tanaman berbunga, karena serbuk sari seringkali memicu timbulnya reaksi alergi pada saluran pernapasan
c. Jangan pelihara bianatang di dalam rumah
Alergi berupa diare
Umumnya dialami oleh si kecil yang menderita celiac disease, yakni system pencernaannya hipersensitif terhadap gluten (jenis protein yang terkandung di dalam biji-bijian)
d. Jangan beri si kecil makanan yang mengandung biji-bijian
e. Hindari memberi makanan yang mengandung zat-zat yang dapat merangsang kerja organ percernaan. Misalnya cabai, merica, cuka, udang atau makanan laut lainnya
f. Alergi berupa mata merah . Reaksi ini timbul akibat adanya benda asing yang masuk ke dalam mata balita
g. Tanamkan kebiasaan pada si kecil untuk tidak memegang-megang mata dengan tangan
h. Bila mata balita gatal, jangan biarkan ia mengucek-nguceknya tapi berikan obat mata atau segera pergi ke dokter
Alergi berupa kulit merah
Terjadi karena alergi terhadap makanan, obat-obatan atau gigitan serangga
i. Periksalah apakah si kecil sebelumnya makan sesuatu yang mengandung alergen ( pemicu alergi) seperto antibiotic, udang atau digigit serangga
j. Bila kulitnya yang memerah terasa gatal, segera beri obat, lotion kalamin, bedak, minyak tawon, kayu putih, atau lainnya. Dengan begitu, gatal bisa berkurang
k. Jika rasa gatal tidak juga mereda atau hilang, cepat bawa si kecil ke dokter