Perahu Nabi Nuh Ditemukan?

Perahu Nabi Nuh - Sekelompok penjelajah evangelis dari Turki dan China mengklaim telah menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki, berketinggian sekitar 3,9 kilometer.

perahu Nabi NuhKelompok penjelajah tersebut mengklaim dari data karbon kayu perahu menunjukan telah berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya perahu Nabi Nuh.

Sejumlah peneliti dan para evangelis sejak lama menduga kalau Gunung Ararat merupakan pelabuhan terakhir perahu Nabi Nuh.

Yeung Wing-Cheung, dari tim peneliti Kementerian Internasional yang mengurus masalah perahu Nabi Nuh, yang melakukan pencarian tersebut, mengatakan perahu itu belum 100 persen bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh.

“Tapi kami rasa 99,9 persen itu merupakan perahu Nabi Nuh,” ujarnya dikutip Fox News, Rabu, 28 April 2010.

Beberapa dekade sejumlah peneliti dunia sudah mengklaim menemukan perahu Nabi Nuh. Paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt tahun 1987.

Saat itu Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh, juga di Gunung Ararat. Pemerintah Turki pun secara resmi memberi status kalau penemuan Wyatt itu ditetapkan sebagai taman nasional.

Demi membuktikan kebenaran penemuan penjelajah evangelis tersebut, tim telah memanggil peneliti dari Belanda, Gerrit Aalten.

“Signifikan dari penemuan itu adalah untuk pertama kali dalam sejarah penemuan kapal Bahtera Nabi Nuh didokumentasikan dengan baik dan diumumkan kepada masyarakat di seluruh dunia,” kata Aalten dalam konferensi pers.

“Ada sejumlah besar bukti kuat yang menunjukan bahwa struktur yang ditemukan di Gunung Ararat di sebelah Timur Turki adalah perahu Nabi Nuh,” Aalten menambahkan.ilustrasi perahu Nabi Nuh

Perwakilan dari Kementerian Internasional yang mengurusi masalah perahu Nabi Nuh mengatakan, struktur yang terkandung di beberapa bagian, beberapa balok kayu, diduga bagian dari perahu yang dipakai untuk kandang hewan.

Tim arkeolog menguatkan argumentasi itu dengan menyatakan tidak mungkin ada pemukiman penduduk di kawasan tersebut.

Pejabat lokal akan meminta pemerintah pusat di Ankara mengajukan penemuan itu masuk dalam UNESCO World Heritage, sehingga penemuan itu bisa dilindungi sementara penggalian besar-besar dilakukan oleh para arkeolog.

Menurut cerita dari beberapa kitab suci tentang perahu Nabi Nuh, Tuhan memutuskan membanjiri bumi dengan air setelah melihat betapa buruknya dunia.

Tuhan kemudian mengatakan kepada Nuh membangun perahu bahtera dan mengisnya dengan manusia dan hewan.

Setelah air surut, perahu Nabi Nuh terdampar di gunung. Banyak orang percaya gunung yang dimaksud itu Ararat, titik tertinggi di kawasan itu, sebagai tempat berlabuhnya perahu besar Nabi Nuh.